Senin, 07 Januari 2013

KESALAHAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS


Guru ideal tidak lepas dari penilaian murid.Untuk itu, seorang guru ideal harus mendengarkan anspirasi murid agar perilakunya disenangi murid.Harmonisai hubungan guru-murid sangat penting untuk efektivitas pembelajaran yang dinamis dan progresif.

Beberapa hal-hal yang dibenci murid dari gurunya :

a.       Berpakaian Kurang Rapi
Bagi murid-murid sekarang hal ini sudah menjadi kebutuhan utama dalam proses belajar mengajar. Murid sangat senang melihat gurunya berpakaian rapid an sopan. Murid kurang respect terhadap guru yang berpakaian tidak rapi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap penerimaan murid terhadap materi pelajaran yang disampaikan.

b.      Jarang Masuk
Guru yang jarang masuk akan di benci oleh siswanya. Siswa merasa guru tidak sungguh-sungguh, tidak memperhatikan kepentingan siswa, dan bertindak hanya demi kepentingannya sendiri.
Daripada harus mengorbankan murid, lebih baik guru yang jarang masuk ke kelas dinonaktifkan atau mengurangi jam mengajarnya, itu lebih baik.

c.       Pilih Kasih (Tidak Adil)
Seorang guru tidak boleh bertindak pilih kasih dalam masalah apapun. Sikap seprti ini akan membuat kebijakan guru tidak dihormati murid-muridnya. Pandang semua murid sebagai anak yang harus dicintai dan diperlakukan samademi mempersiapkan masa depan mereka dengan baik. Tindakan pilih kasih adalah tindakan yang tidak adil dan mencerminkan sikap arogan dari guru yang bersangkutan.Sikap seprti inilah yang harus di hindari guru.

d.      Suka Memberi PR Tanpa Mengoreksi
Dalam hal ini guru harus konsisten terhadap tugas yang diberikan kepada muridnya dengan meluangkan waktu untuk mengoreksi PR yang diberikan kepada mereka. PR (pekrjaan rumah) bias membuat murid rajin belajar dirumah. Mereka akan mengatur waktunya untuk mengerjakan PR yang diberikan guru. Namu, ketika kesungguhan mereka ternyata di sia-siakan oleh gurunya, mereka akan merasa tidak dihargai dan mengapresiasi keseriusan mereka dalam mengerjakan tugas, ini dapat membuat murid malas untuk mengerjakan PR. Mereka aka nasal-asalan dalam mengerjakan, mungkin dengan mencontek atau tidak mengerjakan sama sekali.

e.      Berkata Kasar
Guru yang berkata kasar dalam memberi nasehat, motifasi, dan dalam setiap bimbingan maka tidak akana ada efektifitas dalam pembelajaran yang dilakukan. Murid akan  mencemooh dan mengolok-olok guru yang berkata kasar.
Seharusnya, guru berkata halus, memikat, dan penuh perhatian.Walaupun murid bersikap menjengkelkan, tetapi guru sebagai orang tua harus bersikap dewasa dan sabar terhadap murid-muridnya.Itulah keteladanan guru dalam sikap yang sesuai dengan anjuran agama dan nilai-nilai luhur pancasila.
f.        Suka Menyuruh
Hubungan guru dengan murid adalah hubungan fungsional akademik.Urusan mereka berkisar pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, skills, attitude, dan profesionalisme.Di luar itu, guru berfungsi sebagai pengasuh dan pendidik yang memberikan keteladanan yang baik bagi murid-muridnya.
Sikap guru yang suka memerintah di kelas sangat tidak patut. Murid-muridnya akan menganggap gurunya sebagai penguasa otoriter yang bertindak egois.

g.       Menghukum Semena-mena
Menghukum murid harus didasri dengan kasih saying, kebijaksanaan, dan kearifan.Jangan di dasari oelh kebencian, permusuhan, dan emosi yang tidak terkendali. Guru adalah pembimbing spiritual murid, sehingga sikap perilakunya harus konsisten dengan statusnya sebagai pembimbing moral dan spiritual.
Jika guru menghukum muridnya dengan tindakan yang semena-mena, akan menimbulkan kemarahan murid kepada gurunya. Seharusnya, guru menghukum dengan di dasari kasih saying, guru akan menghindari cara-cara di luar batas kewajaran. Guru akan menghukum muridnya dengan hal-hal positif yang bias meningkatkan kemampuan dalam integritas moralnya.
Guru harus memiliki stabilitas dan spiritual dalam mendidik muridnya sebagi orang yang mencerahkan pemikiran dan menjernihkan hati anakdidiknya ditengah ilusi moral dan spiritual yang sudah begitu akut saat ini.

h.      Cuek di Dalam dan Luar Kelas
Guru yang senang menyapa murid-muridnya akan di cintai murid.Tersenyum dan menanyakan kabar adalah sikap yang sangat baik untuk merekatkan hubungan guru dan murid.Jika guru bersikap cuek dengan muridnya, baik di dalam maupun di luar kelas, maka murid agan segan dan malas jika harus mengunjungi ke rumah guru tersebut.Mereka merasa guru tidak memberikan perhatian psokologis.
Oelh sebab itu, guru tidak boleh sampai bersikap egois dan elitis. Guru harus berusaha membumi dengan murid-muridnya, memberikan contoh dan tauladan yang baik, serta mendorong secara psikologis agar mereka rajin dan aktif dalam mengikuti pelajaran.

i.        Susah Di Mintai Tolong
Senang menolong murid-murid harus menjadi salah satu karakter seorang guru. Kalau guru susah di mintai tolong, dan menyuruhmuridnya untuk menyelesaikan masalah sendiri tanpa menyusahkan pihak lain, maka sikap guru semacam ini dapat menyakiti perasaan murid.




MENJADI GURU IDEAL DAN INOFATIF

Menjadi guru yang ideal dan inofatif adalah sebuah tuntutan yang tidak bias di elakkan. Masa depan bangsa ini di tentuka oleh kader-kader muda bangsa, sedangkan penanggungjawab utama masa depan kader-kader tersebut ada di pundak guru, karena gurulah yang langsung berinteraksi dengan mereka dalam memberikan kepribadian, memberikan pemahaman, menerbangkan imajinasi dan cita-cita, membangkitkan semangat, dan menggerakkan kekuatan mereka. Dengan kata lain guru adalah sosok yang dapat mencetak generasi bangsa, di tangan gurulah murid merencanakan sebuah impian hidupnya, dan melihat jauh ke angkasa.

Untuk menjadi guru ideal dan inovatif, hal-hal di bawah ini dapat menjadi renungan bersama :

a.       Menguasai Materi Pelajaran Secara Mendalam
Ini adalah syarat utama menjadi guru ideal. Dengan penguasai materi, kepercayaan diri terbangun dengan baik, tidak ada rasa was-was, dan bimbang terhadap pertanyaan murid.

b.      Mempunyai Wawasan Luas
Selalu ada hal baru yang di sampaikan oleh seorang guru akan menjadi salah satu daya tarik murid yang bias mengguagah semangatnya mengikuti pelajaran guru. Inilah salah satu manfaat mempunyai cakrawala pemikiran yang luas. Siswa akan bangga mempunyai guru yang memiliki pengetahuan dan pengalaman luas, cakrawal pemikiran yang mendaam, dan hal-hal baru yang segar. Cakrawala pemikiran yang luas tersebut sebaiknya memiliki hubungan dengan materi yang akan di ajakarkan. Guru mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk menyukseskan generasi bangsa yang menjadi pemimpin masa depan. Maka dari itu seorang guru jangan malas untuk mencari wawasan yg lebih luas.

c.       Komunikatif
Komunikasi antara guru dengan muridnya sangat penting karena komunikasi sebagai pendekatan psikologi kepada anak didik.Aspek penerimaan (acceptability) seorang guru menjadi factor penting bagi kelancaran kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Murid merasa senang bila di ajar oleh guru yang perhatian terhadap muridnya, ini akan berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajaar.

d.      Dialogis
Tugas guru tidak hanya mengajar, tapi juga menggali potensi terbesar anak dididknya.Dalam hal ini pentingnya metode interaktif yang melibatkan dua atau tiga arah.Dalam metode interaktif ini, guru tidak boleh merasa paling benar, paling pintar, dan paling tahu segala masalah. Guru harus mampu menerapkan aspek kesetaraan, dengan demikian murid akan lebih simpatik terhadap guru tersebut. Berbagai argumentasi pendapat siswa di adu, cara ini melahirkan kompetensi terbuka yang menarik. Anak-anak dilatih menjadi orang yang kritis, responsive, dan progresif.

e.      Menggabungkan Teori dan Praktik
Jika selama proses belajar berlangsung, guru hanya menjejali muridnya dengan teori tanpa praktik, maka anak didik akan merasa jenuh. Praktik sangat di perlukan untuk sebagai media untuk menurunkan, mengendapkan, dan melekatkan pemahaman materi pada otak anak didik.Melalui praktek, ilmu dapat berkembang dengan pesat.Anak-anak pun terlatih untuk menerapkan ilmu yang dipelajari. Dari sinilah anak akan mengevaluasi pemahamannya terhadap materi yang diajarkan. Hal ini dapat mendorong anak untuk lebih mendengarkan dan memahami keterangan yang di berikan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.

f.        Bertahap
Belajar ilmu adalah setahap demi setahap, dari satu, dua, dan seterusnya.Bertahap ini meniscayakan pentingnya materi yang disampaikan harus urut, tidak boleh meloncat-loncat.Dalam konteks ini, guru harus bersikap arif dan bijaksana.jangan memberikan semua pengalaman dan ilmu kepada anak didik dalam satu kesempatan. Berilah sedikit demi sedikit agar anak didik bias menerimanya dengan baik. Sebab, jika di berikan sekaligus akan mudah hilang.

g.       Mempunyai Variasi Pendekatan
Dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus mempelajari banyak pendekatan pengajaran. Dengan menguasai pendekatan pengajaran yang banyak, proses belajar dan mengajar dapat berjalan secara variatif, tidak monoton dan selalu segar.

h.      Tidak Memalingkan Materi Pelajaran
Dalam mengajar, guru harus berkonsentrasi penuh pada satu arah, satu target, dan satu tujuan yang direncanakan sehingga hasilnya bias maksimal.
Seorang guru harus membuat rencana pembelajaran, target pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.Hal-hal tesebut dapat digunakan sebagai ukuran dan pengingat kelalaian yang bias dating sewaktu-waktu secara tidak terduga.

i.        Tidak Terlalu Menekan dan Memaksa
Seorang guru harus berusaha untuk mengajar secara alami, tidak terlalu menekan dan memaksa murid.Jika memaksa dan menekan murid, efeknya tidak positif bagi perkembangan psikologi anak didik.Guru yang idealis harus di tunjang dengan kearifan, kebijaksanaan, dan kecerdasan dalam membangkitkan semangat belajar anak.

j.        Humoris, Tapi Serius
Salah satu ciri guru ideal adalah berwatak dinamis, kompetitif, tapi juga humoris. Di tengah kepenatan pikiran, keletihan fisik, dan kebosanan berfikir, humor sangat di perlukan. Dengan selera humor yang tinggi, seorang guru mampu memecah suasan yang menjenuhkan, menghilangkan kepenatan, dan menyegarkan pikiran anak didik.Humor bukan tujuan, sekedar alat untuk menyegarkan pikiran dan menghilangkan kepenatan berfikir.Walaupun begitu, dalam humor ini guru tidak boleh berlebih-lebihan, apalagi sampai mengganggu konsentrasi lingkungan belajar di sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar